Ketua DWP Setda Aceh Terpukau Busana Rumoh Syar'i
Banda Aceh - Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Setda Aceh,
Safrida Yuliani, memuji keindahan busana hasil karya Rumoh Syar'i. Ia terpukau
menyaksikan peragaan model yang mengenakan busana-busana indah nan elegan hasil
karya desainer Aceh, Helvan Sari, yang ditampilkan dalam ajang Aceh Wedding
Expo 2020.
"Mewah tapi kesannya sederhana. Elegan dan enak
dipandang," kata Safrida Yuliani usai menyaksikan penampilan enam peraga
busana Rumoh Syar'i, di catwalk Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Minggu
(16/2/2020) malam.
Safrida mengatakan, baju islami khusus perempuan yang diproduksi
Rumoh Syar'i punya desain kekinian dan cocok dipakai bahkan dalam acara santai
sekalipun. Untuk ia merekomendasikan agar Helvan Sari untuk terus mempelajari
referensi baju-baju islami sehingga karyanya bisa dikenal hingga ke
mancanegara.
"Harus pintar melihat peluang. Pasar baju islami ini sangat
luas. Saya pikir Rumoh Syar'i bisa memanfaatkan itu," kata Safrida
Yuliani.
Rumoh Syar'i merupakan rumah produksi pakaian jadi perempuan
masa kini miliknya Helvan Sari, yang dirancang di rumahnya di kawasan Lam Ara
Banda Aceh.
Pada ajang Aceh Wedding Expo 2020, pemilik Rumah Syar'i, Helvan
Sari mengatakan, dirinya menampilkan 6 baju untuk diperagakan para model.
"Tema yang kita tampilkan pada Aceh Wedding Expo 2020
adalah eksekutif dan casual syar'i," kata Helvan Sari. Tema itu dipilih
karena menjadi busana kekinian yang digandrungi masyarakat Aceh, khususnya
generasi muda.
Helvan Sari mengisahkan, Romoh Syar'i dibentuk pada 2008 lalu.
Inisiatif membentuk rumah jahit lahir dari susahnya mendapatkan pakaian syar'i
khususnya bagi perempuan. "Setelah dipakai ternyata banyak teman-teman dan
keluarga yang suka baju itu. Dari itulah Rumoh Syar'i ini memulai usahanya
sampai sekarang," kata dia.
Sebagai industri rumahan, Rumoh Syar'i telah ikut membantu
merekrut dan membina tenaga lokal. Saat ini, Helvan Sari mengaku ada sekitar 10
orang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang ikut membantu sebagai penjahit
maupun desainer pakaian. Ia berharap Rumoh Syar'i bisa terus eksis dan bisa
merekrut pekerja lokal yang tentu ahli di bidangnya.
Safrida mengatakan, baju islami khusus perempuan yang diproduksi
Rumoh Syar'i punya desain kekinian dan cocok dipakai bahkan dalam acara santai
sekalipun. Untuk ia merekomendasikan agar Helvan Sari untuk terus mempelajari
referensi baju-baju islami sehingga karyanya bisa dikenal hingga ke
mancanegara.
"Harus pintar melihat peluang. Pasar baju islami ini sangat
luas. Saya pikir Rumoh Syar'i bisa memanfaatkan itu," kata Safrida
Yuliani.
Rumoh Syar'i merupakan rumah produksi pakaian jadi perempuan
masa kini miliknya Helvan Sari, yang dirancang di rumahnya di kawasan Lam Ara
Banda Aceh.
Pada ajang Aceh Wedding Expo 2020, pemilik Rumah Syar'i, Helvan
Sari mengatakan, dirinya menampilkan 6 baju untuk diperagakan para model.
"Tema yang kita tampilkan pada Aceh Wedding Expo 2020
adalah eksekutif dan casual syar'i," kata Helvan Sari. Tema itu dipilih
karena menjadi busana kekinian yang digandrungi masyarakat Aceh, khususnya
generasi muda.
Helvan Sari mengisahkan, Romoh Syar'i dibentuk pada 2008 lalu.
Inisiatif membentuk rumah jahit lahir dari susahnya mendapatkan pakaian syar'i
khususnya bagi perempuan. "Setelah dipakai ternyata banyak teman-teman dan
keluarga yang suka baju itu. Dari itulah Rumoh Syar'i ini memulai usahanya
sampai sekarang," kata dia.
Sebagai industri rumahan, Rumoh Syar'i telah ikut membantu
merekrut dan membina tenaga lokal. Saat ini, Helvan Sari mengaku ada sekitar 10
orang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang ikut membantu sebagai penjahit
maupun desainer pakaian. Ia berharap Rumoh Syar'i bisa terus eksis dan bisa
merekrut pekerja lokal yang tentu ahli di bidangnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar