Nova: Aceh Butuh Pemuda Kreatif dan Inovatif Untuk Dukung Pembangunan
BANDA ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menyebutkan pemuda yang mengedepankan kreatifitas dan inovasi sangat dibutuhkan dalam mendukung pembangunan di Aceh. Dengan demikian, pemuda telah ikut berkontribusi membantu pemerintah dalam rangka mengurangi pengangguran yang akan berkorelasi positif dengan penurunan angka kemiskinan di Aceh.
Hal itu disampaikan Nova yang didampingi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Aceh, Edy Yandra, saat menerima kunjungan silaturrahmi Forum Pemuda Aceh Kreatif (FORPAK) di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (17/3/2021).
“Orang kreatif sering ditertawakan orang. Tapi kalau kita tidak ulet dan mudah merajuk serta putus asa, kreatifitas itu tidak akan berlanjut atau malah mati,” ujarnya
Oleh karenanya, Nova meminta melalui Forpak agar dapat menumbuhkan semangat dan menularkan mindset positif kepada pemuda Aceh, agar mampu menghasilkan ide cemerlang yang luar biasa. Dengan pemikiran yang kreatif, sebagai modal untuk meraih sukses di jalannya sendiri.
“Setiap waktu diisi dengan kreatifitas, Tanamkan mindset itu pada kalian dan tularkan kepada pemuda lain. Dengan begitu justru akan sangat membantu Pemerintah,” ujar Nova.
Selain itu, saat ini pemuda Aceh juga sedang dihadapkan dengan permasalah yang sangat krusial, Nova menyebutkan, permasalahan itu adalah narkoba, judi online, pornografi. Dalam waktu tiga bulan saja sebanyak 430 kilogram narkoba telah masuk ke Aceh.
Hal itu menunjukkan bahwa, Aceh menjadi tempat transit sekaligus beredar, mengingat kondisi geografis Aceh sangat rentan terhadap penyelundupan barang haram itu. “Narkoba sudah masuk ranah bahaya dan mengkhawatirkan di Aceh. Kalau narkoba dapat dilihat secara fisik bahayanya, lain lagi dengan judi dan pornografi yang susah dideteksi,” kata Nova
Oleh sebab itu, Nova juga mengajak pemuda untuk bisa bersama sama menghindari narkoba, judi online dan pornografi. Bagaimanapun, dibutuhkan kerjasama yang kuat dari semua pihak, untuk bisa membasmi narkoba di Tanah Rencong.
Sementara itu, Ketua Forpak, Sulthan Alfaraby, mengatakan terbentuknya forum tersebut, karena keresahan melihat kondisi pemuda yang sulit mendapatkan pekerjaan, padahal Aceh memiliki sumber daya alam yang cukup. Hanya saja sistem pengolahan masih sangat minim, sehingga SDA yang melimpah tidak terkelola dengan baik.
Melalui forum yang baru terbentuk pada tahun lalu itu, ia berharap bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah melalui pemberdayaan pemuda, dengan harapan bisa memberikan dampak pada berkurangnya angka pengangguran di Aceh.
“Memang tidak signifikan memberantas pengangguran, tapi setidaknya bisa untuk sendiri dan teman -teman sekitar,” ujarnya
Pertemuan itu menerapkan protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. (*)
Tidak ada komentar
Posting Komentar