Pembahasan Rencana Pembangunan di Lahan Eks Terminal Keudah Dilanjutkan
Sebelumnya,
Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah melanjutkan pembahasan rencana perjanjian
kerjasama dengan investor asal negeri Jiran Malaysia, Nun Utama Holdings
terkait pembangunan Hotel dan Mall di lahan eks Terminal Keudah.
Pembahasan ini berlangsung di Ruang Rapat Walikota Banda
Aceh, Kamis pekan lalu. Mereka yang hadir antara lain General President Nun
Utama Holdings, Faza Al Farisi, General Director Zulhelmi Meirin, dan Arsitek,
Fahmi dan Iqbal.
Sementara Wali Kota Aminullah turut didampingi oleh
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Bachtiar, Kepala Bappeda, Weri, Kepala
BPKK, Iqbal Rokan, Kepala PUPR, Jalaluddin, Kabag Administrasi Perekonomian,
Muhammad Ridha, Kabag Administrasi Pembangunan, M Syaifuddin Ambia.
Usai memaparkan profil Kota Banda Aceh, Aminullah
mengatakan sangat mendukung pembangunan Hotel dan Mall yang terletak di Keudah
karena dapat meningkatkan kunjungan wisata domestik dan mancanegara. Kehadiran
pusat perbelanjaan dan hotel ini juga dapat mengundang investor lainnya untuk
berinvestasi di Banda Aceh.
"Yang kita harapkan adalah dengan kehadiran Hotel dan Mall ini dapat menyerap tenaga
kerja. Kemudian akan meningkatkan pendapatan daerah, baik dari hotel maupun
dari kegiatan-kegiatan disekitar Hotel," ujar Aminullah.
Ia kemudian mengungkapkan, kunjungan wisatawan tahun 2018
ke tahun 2019 naik hingga 210 ribu, jumlah wisatawan yang datang mencapai 504
ribu pada tahun 2019 lalu. Dari sisi pertumbuhan ekonomi Banda Aceh juga
mengalami kenaikan, yakni dari 3 % persen tumbuh menjadi diatas 4 %.
Wali Kota menambahkan, selain rencana pembangunan Truth
Hotel, di Banda Aceh juga sudah berdatangan investor lain yang juga ikut
menanamkan investasi. Ada sejumlah pembangunan besar lain, seperti Trans Studio
Mall, Hotel Teras Kita dan beberapa hotel lainnya.
Sementara itu, General President Nun Utama Holdings, Faza
Al Farisi dalam persentasinya mengungkapkan konsep pembangunan Hotel dan Mall
ini berdasarkan rencana awal Pemko Banda Aceh.
Bangunan ini terdiri dari 17 lantai yang difungsikan
sebagai hotel dan mall. Untuk hotel akan memiliki fasilitas 228 kamar.
Sementara lima lantai akan difungsikan untuk mall. Jika bangunan ini
terealisasi maka akan jadi ikon baru Kota Banda Aceh. (***)

Tidak ada komentar
Posting Komentar