Plt Gubernur Aceh Ajak Mahasiswa Pascasarjana Majukan Aceh
JAKARTA -
Mahasiswa Aceh pascasarjana di Bogor diajak mendukung Pembangunan Aceh melalui
pikiran-pikiran positif dan bernas untuk kemajuan Aceh.
Hal tersebut
disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT dalam
pidato yang dibacakan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza
Kamal, S.STP, M.Si saat melantik Pengurus Ikataan Mahasiswa Pascasarjana Aceh
(IKAMAPA) Bogor periode 2020, di Auditorium Hadi Wijaya, kampus Institut
Pertanian Bogor (IPB) Dramaga, Bogor, Sabtu (01/02/2020).
"Informasi
yang kita peroleh sekarang dengan data BPS Aceh daerah termiskin, Insya Allah
ke depan jadi daerah terkaya, dengan sumber daya manusia dan alam yang ada
Insya Allah," kata Almuniza.
Ia juga
menyampaikan, pasca MoU damai Helsinki serta gempa dan tsunami, Aceh terus
berbenah. "Tentunya proses perubahan Aceh tidak serta merta bangkit
secepat yang kita rasakan saat ini. Pembangunan itu terus bergerak, walaupun
tertatih-tatih," ujarnya.
Ia menambah,
menyangkut dengan isu kemiskinan Aceh terbesar, perlu diketahui tidak serta
merta orang Aceh itu miskin. Karena itu hanya bentuk indikator BPS.
"Karena
kalau dari segi kehidupan masyarakat Aceh bercukupan. Warga masih bercocok
tanam serta beternak. Cukup untuk untuk kehidupannya sehari-hari, katanya.
Apalagi
pasca MoU sektor pariwisata Aceh juga terus berkembang. Karena Aceh memiliki
alam yang sangat indah. Untuk itu, ia meminta mahasiswa Aceh di Bogor untuk
bersama-sama membangun serta memajukan Aceh ke depan.
Untuk
mendukung kemajuan tersebut, lanjut Almuniza, Pemerintah Aceh melalui Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh pada tahun 2019 melaksanakan
berbagai program pemberian beasiswa bagi masyarakat Aceh.
"Salah
satunya adalah Program Beasiswa Aceh Carong yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan bagi masyarakat Aceh yang kurang mampu secara ekonomi untuk
melanjutkan pendidikan tinggi mulai dari D-III hingga S-1," jelasnya.
Aceh Caroeng
Hingga saat
ini, Pemerintah Aceh telah menyalurkan beasiswa kepada 109 penerima bak pada
tingkat kabupaten dan kota sesuai dengan usulan daerah masing-masing.
"Para
penerima beasiswa ini akan melanjutkan pendidikan vokasi Diploma-III dan
Diploma-IV pada 4 (empat) Politeknik di Provinsi Aceh dan 4 (empat) Politeknik
di luar Provinsi Aceh," kata dia.
Adapun
penerima lainnya, telah dikirimkan sebanyak 20 (dua puluh) mahasiswa pada
Politeknik Energi dan Mineral Akamigas di Cepu untuk menempuh pendidikan vokasi
jurusan logistik migas, teknik mesin kilang, pengolahan migas dan produksi
migas
"Tak
sampai di situ, Pemerintah Aceh juga memberikan program Beasiswa S1 kepada
masyarakat kurang mampu berdasarkan usulan PTN-PTS di Aceh. Program ini lahir
lantaran terbatasnya quota dari program Bidikmisi dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan serta Kementerian Agama yang diberikan kepada PTN-PTS di
Aceh," jelas Almuniza.
Untuk itu,
lanjut Almuniza, maka pengelolaan program beasiswa ini memerlukan kerja sama
antara BPSDM Aceh dan sebanyak 15 (lima belas) Perguruan Tinggi di Aceh. Total
mahasiswa penerima beasiswa yaitu 696 (enam ratus sembilan puluh enam)
mahasiswa S1 dengan besaran beasiswa Rp.13.200.000 (tiga belas juta dua ratus
ribu rupiah) per orang atau dengan total biaya hingga sebesar Rp.9,2 Milyar
pada setiap tahun dalam jangka waktu 4 (empat) tahun masa pendidikan.
"Atas
maksud tersebut maka Pemerintah Aceh menandatangani Nota Kesepahaman dengan
PTN-PTS di Aceh tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian,
Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan SDM Aceh sebagai dasar Perjanjian
Kerja Sama antara BPSDM Aceh dan PTN-PTS di Aceh," jelasnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar